Selasa, 25 Agustus 2015

Bobokan Dinding Dan Cara Mengatasinya

Untuk sebuah kebutuhan mendadak terkadang dinding yang sudah diplester dan di cat harus dibobok, ambil contoh pembobokan dinding untuk pemasangan instalasi listrik  atau pemsangan AC. Bila hal ini terjadi tentunya akan menimbulkan permasalahan baru, karena bekas bobokan akan terlihat meski sudah di cat, dan akan terlihat bergelombang.

Namun tak perlu khawatir karena ada cara prkatis untuk mengatsi hal tersebut. Tutup dinding yang dibobok dengan acian, kemudian setelah acian tersebut mengering, amplas acian hingga halus dan rata, kemudian cat dengan menggunakan cat besi atau cat kayu warna putih. Setelah cat kering, cat ulang dengan cat tembok dengan warna cat didning yang sama dengan aslinya sebanyak 2-3 kali.

Masih terkait dengan kerusakan plesteran, barangkali hendak memaku dinding tapi takut pecah atau retak, ada cara yang lebih efektif agar dinding tetap mulus. Caranya adalah dengan menggunakan selotip. Ambil selotip dan tempelkan ke dinding, kemudian paku di pakukan ke dinding diatas permukaan dinding yang telah diberi solatip tadi, kemungkinan diding tak akan retak karena selotip berfungsi sebagai penahan gelombang getaran. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Baca juga pelet jarak jauh ampuh

Rangka Atap Baja Ringan, Kelebihan Dan Kekuarangannya

Sejak dulu, penggunaan kayu sebagai rangka atap memang sangat lazim digunakan, apalagi di Indonesia sendiri terdapat berbagai jenis kayu dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda. Namun, untuk sekarang ini sudah hadir alternatif pengganti kayu yang bisa digunakan sebagai penutup atau rangka atap. Ya, baja ringan adalah salah satunya.

Namun, untuk orang awam tentunya masih belum terbiasa, ada juga pertanyaan yang muncul mengenai kualitas dan daya tahan baja ringan, karena bagi orang awam secara bentuk fisik baja ringan terlihat tak sekuat atau sekokoh kayu. Nah, sebagai bahan pertimbangan, berikut ini beberapa kelebihan dan kekurang dari rangka atap baja ringan yang saya sarikan dari berbagai sumber:

Kelebihan atau Keuntungan Baja Ringan
  • Beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya, seperti pondasi, dinding, kolom, menjadi lebih rendah. Hal ini dikarenakan bobot yang ringan dari jenis bahan ini.
  • Baja ringan tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan kelembaban.
  • Bila dibandingkan dengan rangka kayu atau baja konvensional, pemasangan rangka atap baja ringan relatif lebih cepat.
  • Baja ringan bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (non-combustible). Karena dalam baja ringan terdapat sistem proteksi khusus yang disebut fire resistance yakni rakitan sistem struktur untuk membatasi penyebaran api pada suatu daerah atau kemampuan untuk secara menerus berperan menahan struktur ketika terpapar api.
  • Baja ringan juga tidak memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu.
  • Baja ringan lebih efisien dan ekonomis karena biaya pemeliharaan lebih kecil dan memiliki daya tahan lebih lama karena tidak terkena rayap dan tidak lapuk sehingga masa waktu manfaatnya menjadi lebih lama.
Kekurangan Baja Ringan
  • Sistem struktur rangka baja ringan tersusun rapat, padat dan terlihat ramai, terhubung & terkait satu dengan lainnya, sehingga kurang menarik jika diexpose. 
  • Membutuhkan perhitungan yang benar-benar matang, karena sistem strukturnya yang seperti rangka ruang tersebut maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung, salah pasang, akan membuat perlemahan sehingga dapat menyebabkan kegagalan total.
  • Rangka atap baja ringan tidak se-fleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.
  • Dibutuhkan keahlian khusus untuk menghitung kebutuhan baja ringan, oleh karena itu tidak semua orang bisa menghitungnya.
Demikian beberapa kelebihan dan juga kekurangan dari baja ringan. Tentu saja masing-masing bahan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, soal pilihan tentu saja kembali pada diri masing-masing orang. Semoga bermanfaat.

Baca juga cara memelet wanita sangat ampuh

Jenis/Beda Pasir Berdasarkan Kegunaannya

Pasir, barangkali jenis material ini sudah tidak asing lagi bagi kita, karena sebagai salah satu material pokok dalam membangun. Mulai dari pekerjaan rumah, saluran, pagar, gedung, dan berbagai jenis bangunan/konstruksi lainnya, hampir semua menggunakan material pasir.

Berdasarkan kegunaannya, pasir bisa di bedakan menjadi 3, yaitu:
  • Pasir pasang, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan pasangan dinding, pondasi, pasangan batu kali, plesteran.
  • Pasir beton, dipergunakan untuk pekerjaan pembetonanan, seperti plat, kolom, balok, dsb.
  • Pasir urug, dipergunakan untuk pekerjaan lapis dasar, pondasi, lantai atau galian, biasanya untuk pekerjaan yang tidak terkait dengan konstruksi.
Namun, terkadang dalam pelaksanaannya sering rancu dan kurang memperhatikan jenis masing-masing pasir dan menganggap semua pasir sama. Bila dalam penggunaan pasir terjadi kesalahan/kekeliruan, bisa jadi akan berpengaruh terhadap mutu/kualitas bangunan/konstruksi.

Baca juga ilmu pelet wanita tanpa puasa

Tips Mengatasi Minimnya Ventilasi Dengan Exhaust Fan Atau Taman

Seperti yang pernah saya tuliskan disini sebelumnya mengenai rumah sehat, salah satu indikator yang mempengaruhi rumah sehat adalah sirkulasi udara yang baik. Keberadaan ventilasi udara sangatlah penting, karena dengan adanya sirkulasi udara secara terus menerus dapat meminimalisir kelembaban udara dalam rumah dan membuat pernafasan segar.
Ruangan dengan ventilasi yang cukup
Namun terkadang karena keterbatasan lahan atau karena kurang matangnya perencanaan, sirkulasi udara menjadi terganggu karena tidak adanya ventilasi. Tentu saja hal ini kurang mengenakkan, tapi kalau hal tersebut sudah terlanjur terjadi, tentu tak ada gunanya meratapi, karena masih ada solusi untuk menangani minimnya ventilasi di dalam ruangan.

Ada beberapa alternatif untuk mencari solusi ketiadaan ventilasi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memasang exhaust fan. Exhaust Fan adalah alat yang sistem kerjanya menggunakan sistem elktronik yang bisa menghisap udara yang berada dalam ruangan lalu membuang keluar melalui pipa. Pada umumnya pemasangannya pada bagian plafon. Untuk jumlah exhaust fan yang terpasang harus menyesuaikan dengan kapasitas ruang.

Namun perlu di ingat bahwa pemasangan exhaust fan hanya bersifat sebatas mempercepat sirkulasi udara, dan tentu saja hasil yang diperoleh tak semaksimal jika menggunakan ventilasi udara. Untuk menghindari panas dan pengapnya ruang, prinsipnya ialah memperhatikan jalan keluar-masuknya udara.

Selain exhaust fan, untuk mengarasi minimnya ventilasi bisa juga dengan cara membuat taman dalam rumah/ruangan. Bila ternyata sudah tak ada lagi tempat yang bisa dijadikan taman, bisa juga dengan cara membongkar salah satu ruang untuk dijadikan taman. Seandainya memungkinkan, biarkan posisi atap tetap terbuka, agar sinar matahari bisa langsung masuk dan sirkulasi udara bisa lebih lancar.

Baca juga pelet wanita paling ampuh

Tips/ Cara Merawat Lantai Kayu (Parquet)

Bagi Anda yang mempunyai rumah yang material lantainya menggunakan kayu (parquet), tentu merasa awam dan mungkin saja masih bingung tentang cara perawatannya, karena jelas pasti akan sangat berbeda dengan cara perawatan lantai non kayu, lantai keramik misalnya.

Dari yang saya baca disebuah portal berita, ada beberapa tips untuk merawat lantai kayu (parquet), kurang lebihnya sebagai berikut:
  • Untuk pembersihan parquet, usahakan menggunakan kain kering, penyedot debu, atau kain yang bersifat statis (dapat mengangkat debu) saat membersihakan parquet. Kalau memang terpaksa harus menggunakan kain basah usahakan jangan terlalu basah agar parquet tidak lembap.
  • Untuk menjaga agar warna parquet tetap baik, usahakan parquet tidak langsung terkena sinar matahari.
  • Bila ada potongan pada bagian parquet, usahakan agar bagian yang terpotong dilapisi kembali (menggunakan kuas) dengan anti rayap, karena besar kemungkinan bagian tengah parquet tidak tergapai antirayap pada waktu di pabrik.
  • Tiap bulan sekali harus dilapisi dengan teak oil (agar tetap mengkilap) untuk parquet dari kayu solid, dan setahun sekali harus di coating ulang.
  • Usahakan jangan terlalu sering memindah furniture yang berada diatas parquet, atau bisa juga dengan memberi alas karet pada furniture tersebut. Untuk menghindari goresan pada parquet, jangan menggunakan alasa kaki keras, misalkan saja sepatu hak tinggi.
Demikian beberapa tips cara merawat lantai kayu (parquet), semoga bermanfaat.

Baca juga pengasihan paling ampuh

Kayu, Kelebihan Dan Kelemahannya

Kayu, mungkin dan hampir pasti setiap hari kita melihat yang namanya kayu. Mulai dari meja, kursi, pintu, rangka atap, dan masih banyak lagi benda yang menggunakan kayu sebagai bahan pembuatannya. Meski saat ini sudah ada bahan alternatif pengganti kayu, misalkan saja baja, besi, plastik, dan lain sebagainya, namun kayu masihlah menjadi bahan yang paling banyak dipergunakan.

Dibandingkan dengan material lain, kayu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
  • Kayu mudah dalam pengerjaan, bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan, misalkan saja untuk ukiran, desain kusen, dll. Selain itu, kayu juga mudah untuk dipaku, dibaut, dan direkatkan
  • Kualitas kayu bisa dilihat secara visual, misalkan saja bila terjadi cacat kayu dapat diketahui secara kasat mata.
  • Kayu lebih tahan terhadap tekanan dan lenturan.
  • Dengan adanya bermacam jenis kayu, maka kayu memiliki tekstur yang baik dan indah.
  • Kayu memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan sifat resonansinya.
  • Kayu dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu), dan bisa diolah untuk dijadikan bahan produk lainnya, misal untuk bahan baku pembuatan kertas.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan material kayu diantaranya adalah:
  • Tidak tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi kalau dalam kondisi kering.
  • Kayu tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa penggunaan kayu hanya menjadi limbah.
  • Untuk pekerjaan tertentu (yang besar atau lebar), kayu tidak bisa menutup secara keselurahan karena terbatasnya diameter kayu. Biasanya untuk menyikapi hal ini kayu harus disambung atau diperlebar/perbesar.
  • Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau serangga lainnya.
  • Kayu mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu. Kayu yang belum kering biasanya masih mengalami penyusutan atau perubahan bentuk, oleh karena itu kayu harus dikeringkan sebelum digunakan.
  • Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban. 
Demikian beberapa kelebihan dan kelemahan dari kayu, mungkin masih ada kelebihan dan kekurangan lainnya, bila dirasa masih kurang lengkap, Anda bisa menambahkan dari referensi lainnya. Semoga bermanfaat.

Baca juga pelet ampuh terkuat